SUNGAI KAPUAS

Br. B. Sukasta, MTB.

12/12/2023

Di pulau Kalimantan ada dua nama Sungai Kapuas. Satu di propinsi Kalimantan Tengah. Tepatnya di Propinsi Kapuas, Kalimantan Tengah. Satu lagi di Kalimantan Barat. Melintasi minimal empat kabupaten dan satu kota

Di pulau Kalimantan ada dua nama Sungai Kapuas. Satu di propinsi Kalimantan Tengah. Tepatnya di Propinsi Kapuas, Kalimantan Tengah. Satu lagi di Kalimantan Barat. Melintasi minimal empat kabupaten dan satu kota.

Cerita berikut Ini tentang Sungai Kapuas yang berada di Propinsi Kalimantan Barat. Sungai yang menyimpan ratusan jenis/species ikan air tawar dan belasan species ikan langka ini memiliki Panjang 1143 kilometer, dengan lebar berkisar antara 70m sampai dengan 150 m, yang tersebar di berbagai tempat. Selain menjadi Sungai terpanjang di Kalimantan Barat, Sungai yang juga menjadi sarana transportasi air ini, dianggap sebagai Sungai terpanjang di Indonesia. Sungai Kapuas berasal dari pegunungan Muller. Pegunungan Muller adalah jajaran pegunungan yang berada di batas Propinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Dari pegunungan Muller mengalir tiga Sungai besar; Sungai Barito yang mengalir ke Kalimantan Tengah, Sungai Mahakam menuju Kalimantan Timur dan Sungai Kapuas yang mengalir sampai selat Karimata setelah sebelumnya melintasi kota-kota besar di Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Kapuas Hulu – dengan ibu kotanya Putussibau, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau dan terakhir bermuara di Kota Pontianak.

Di Pontianak, Sungai Kapuas membelah kota Pontianak menjadi dua bagian. Bagian kota, yang menjadi pusat kota/kota pemerintahan, yaitu Kotamadya Pontianak, Kecamatan Pontianak Barat, kecamatan Pontianak Selatan dengan bagian pinggiran, yaitu kecamatan Pontianak Timur dan kecamatan Pontianak Utara. Saat sekarang kedua tempat untuk satu kota ini sudah sama-sama ramai dan padat lalu lintasnya. Kedua bagian kota Pontianak ini dihubungkan dengan dua jalur transportasi. Transportasi darat dengan dua jembatan besar, yaitu jembatan Kapuas dan jembatan Landak. Satunya lagi transportasi air. Kedua jalur transportasi ini dapat dilalui kendaraan, beroda dua, kendaraan beroda empat atau lebih, para penyeberang bebas memilih. Untuk pejalan kaki biasanya melalui jalur air di Bardan penyeberangan dengan memanfaatkan alat transportasi kapal ferry, sampan dayung, speedboot, atau sampan bermotor.

Transportasi air

Saking banyaknya Sungai, propinsi Kalimantan Barat dijuluki pula sebagai Propinsi Seribu Sungai. Ketika jalan darat belum mampu menjangkau tempat-tempat terpencil, jalan Sungai menjadi andalan. Sampai sekarangpun sungai - sungai masih diperlukan. Terutama sungai Kapuas masih memegang peranan penting sebagai jalur transportasi air. Penduduk yang bermukim di sepanjang tepi Sungai Kapuas, menggunakan alat-alat transportasi air saat bepergian. Untuk jarak dekat seperti dari Pontianak menuju wilayah pemukiman di Retog, Sungai Ambawang, Sungai Rengas misalnya; akan menggunakan kapal motor. Sebuah kapal motor dapat menampung penumpang puluhan orang. Kapal motor juga memuat barang-barang belanjaan dan barang keperluan lain para penumpang atau hasil bumi dan barang dagangan lain dari tempat mereka masing-masing untuk dibawa ke pasar di Pontianak. Untuk jarak yang lebih dekat beberapa orang akan menggunakan perahu dayung. Perahu dayung biasanya milik sendiri, yang hanya memuat dua atau tiga orang. Sampai sekitar awal tahun delapan puluhan, perahu dayung masih dominan sebagai alat transportasi dari seberang ke Seberang Sungai Kapuas yang lain oleh warga masyarakat . Dengan perahu dayung pula beberapa orang mencari ikan dengan menebar jala atau memancing.

Sepanjang Sungai Kapuas di kota Pontianak ini terasa sibuk lalu lintasnya. perahu-perahu nelayan, pulang pergi ke laut lepas melintasi Sungai ini. Kapal pesiar, kapal dagang dari pulau Jawa, bahkan kapal penumpang yang besar, seperti misalnya; Kapal Pelni KM Lawit, Bukit Raya, berlabuh di Sungai Kapuas Pontianak.

                                                                      

Untuk kota-kota yang terletak di tepi Sungai Kapuas dengan jarak yang lebih jauh, dari propinsi satu ke propinsi lainnya ada alat transportasi khusus yang di sebut Kapal Keriang Bandong. Kapal Bandong, berbentuk menyerupai bangunan rumah. Beratap seperti layaknya rumah penduduk. Namun ada pula yang bagian atapnya melebar dan kuat. Bentuk atap yang melebar digunakan untuk memuat barang bawaan yang tidak akan rusak apabila tertimpa hujan. Pada umumnya bagian dalam kapal, terdiri tiga bagian. Bagian depan untuk kemudi, bagian Tengah untuk barang bawaan. Barang-barang dagangan, berbagai keperluan rumah tangga. Bagian belakang terdapat dapur, toilet dan kamar awak kapal. Kapal bandong dibuat dari kayu pilihan dengan panjang kurang lebih dua puluhan meter dan lebar sekitar dua belas meter. Sehingga barang muatan dapat mencapai puluhan ton. Kapal angkut tradisional, khas Kalimantan Barat ini menyusuri Sungai Kapuas; pulang-pergi dari Pontianak ke Putussibau, kota paling ujung di Propinsi Kalimantan Barat. Kota-kota yang dilewati antara lain; mulai dari Pontianak, Kubu Raya, Landak, Sanggau, Sekadau, Melawi, Sintang dan terakhir Putussibau. Ada beberapa kota di luar jalur tersebut yang juga di singgahi; seperti Kayong Utara dan Ketapang. Tidak heran bahwa pelayaran kapal Bandong melintasi Sungai Kapuas memerlukan beberapa minggu untuk pulang dan pergi. Hal tersebut dapat terjadi karena kegiatan bongkar muat barang di setiap kota yang disinggahi.

Wisata air.

Kota Pontianak yang terbagi menjadi dua bagian oleh Sungai Kapuas; Pontianak Utara, Pontianak Timur dengan Pontianak Kota, Pontianak Barat dan Pontianak Selatan; sejatinya merupakan ‘Berkah’ bagi Masyarakat di wilayah Kalimantan Barat, khususnya untuk kota Pontianak. Berkah itu menjadi lebih nyata, setelah Pemerintah Kota Pontianak mempercantik dengan membangun ‘waterfront city Kota Pontianak’. Taman di tepi Sungai Kapuas ini mencapai panjang lebih dari setengah kilometer. Mulai dari Taman Alun Kapuas sampai ke Pelabuhan Seng Hie, tertata rapi dan indah. Penikmat keindahan alam atau mereka yang ingin melepaskan dari kesibukan pekerjaan hariannya, datang ke tempat ini untuk duduk-duduk atau sekedar jalan santai bersama keluarga.

 Dengan kapal Bandong yang telah dimodifikasi menjadi kapal wisata Sungai, para pengunjung; turis baik local maupun pelancong yang satang dari luar daerah dapat menyusuri Sungai Kapuas. Dengan Kapal wisata Bandong yang berlantai dua ini, wisatawan dapat mengunjungi misalnya; Tugu Kahatulistiwa. Dapat pula menikmati suasana sore atau malam di tepian Sungai Kapuas, atau melewati Jembatan Kapuas dan memandang Masjid Jami’ Sultas Syarif Abdurrahman.

( Dari berbagai Sumber)

‘nar, 09112023, Selatpanjang, Ptk Utara, KalBar.