KUMPULAN PUISI ANTOLOGI GRUP MENULIS 50+ (4)

(Puisi - No.1 sd 10 - ini sedang dalam proses cetak, bersama dengan puisi lain dari Group Menulis 50+. Editor Bpk. Teha Sugiya, Penulis dan dosen)

PUISI

Br. B. Sukasta, MTB

PENCARIAN

Br. B. Sukasta, MTB

Secangkir kopiMu

mengingatkanku

pada jalan-jalan berliku,

saat aku

melintasi hutan-hutanMu

manis

pahit

hangat

dan berulang_

Pontianak, 25-03-2023

JALAN PANGGILAN

Br. B. Sukasta, MTB

Bertahun telah kutapakkan kaki

pada tanah-tanah-Mu di penjuru bumi

pada rimba, samudra, lembah, jalan rata dan bukit mendaki

mengikuti panggilan-Mu yang kudengar dalam hati

Tentang jalan ini

tak terbilang aku jauh mengerti

Tak tepat pula memberi arti

bahkan leluasa mempertahankan posisi

demi gengsi dan harga diri

hingga Rahmat-Mu menjauh dan lari

lupa pada Illahi

yang mesti ku cari

Ku sadari Engkau tak pernah tinggalkan aku sendiri

Tumbuhkan dan kuatkan sayap-sayapku

'tuk mampu terbang tinggi

teguhkan hati agar mampu meretas tali yang membelenggu nurani

Bebaskan aku dari belaian cinta diri

agar mampu menari dan memuji

memuliakan dan menghaturkan sembah bakti

Pada-Mu sumber cinta sejati yang abadi.

Pontianak, 15-03-2023

Di DERMAGA KUIKAT ASA

Br. B. Sukasta, MTB

Bersandar perahu-perahu di dermaga

menengadah menatap mega

Awan berarak menyapa kesumba arah barat.

Berbaris ombak melintas memeluk tepi

membisikkan sendu di hening sunyi.

Bukit-bukit luka gunung-gunung murung

Lembah dan empang melolong sendu.

Bersandar perahu tertambat di tiang labuh

menggigil di sengatan bara lengang mengucur peluh di dingin beku.

Terguncang perahu memeluk pilu mengejar asa yang sengaja dirampas

pandangan sendu coba menggapai langit biru

Gunung-gunung dan bukit-bukit adalah ibu

Gemercik air dan embusan angin adalah ayah

Ombak melepas pelukan gegas berlalu tinggalkan dermaga mendekap pesan arungi samudra

berpacu menggapai angkasa

Masih penuh harap

Meski angin merayap tiarap.

Pontianak, 13-03-2023

FAJAR.

Br. B. Sukasta, MTB

Fajar mengibaskan gelap

meretas sulur-sulur remang

semburat emas memancar surya merekah

cahaya berloncatan

mendekap raga lungkrah membelai jiwa gerah mengusap wajah gundah

cakrawala meniupkan semilir asa

tirta samudra mengayun langkah menebar sapa menghalau jengah

Meneriakkan mantra madah melahirkan berkah

'lepaskan rantai membelenggu nurani

usap dan jelingkan netra dan bangkitlah berlomba bersama ombak menuju barat

fajar cerah kepingan sejarah sejuta langkah

yang terjun dari angkasa menerjang mega dan awan menginjak tanah basah

melompati kubangan lumpur dan semak perangkap

Menjemputmu

meluncur menggapai langit biru.

Pontianak, 24 Maret 2023.

SIAPA AKU?

Br.B. Sukasta, MTB

DI bawah langit

tak bertepi

bagai setitik noktah

di belantara puisi keagungan-Mu

Mengembara menjelajah samudra lembah, bukit dan gunung

Tak kasat mata

Sepi membanting

teka-teki

mengapa aku di sini

Pontianak, 22 Maret 2023.

MADAH ALAM

Br. B. Sukasta, MTB

Pagi ini burung prenjak berjingkrak antara reranting kandis

menyusup sela bunga.

merah putih ungu dan pink

mengidungkan madah puji bagi illahi

Fajar menggeliat

dedaun meregangkan urat-urat

memastikan rahmat kesegaran berlipat

Angin mengusap kuncup dan tunas-tunas merayap

Angkasa membahana

menggelar segala puja

alam semesta dan segala makhluk tunduk rukuk melafaskan doa

pada siapa yang tak pernah meninggalkannya.

Pontianak, 25-03-2023

MENGEJA-MU

Br. B. Sukasta, MTB

Aku kumpulkan manik-manik mutiara yang berjatuhan dari Sabda-Mu

Aku punguti sinar bintang dan rembulan yang berguguran dari sinar kasih-Mu

kemudian aku rangkai menjadi bait-bait puisi

Bait puisi tak kupahami kuletakkan

di sisi bulan pagi yang beranjak pergi

Tuhan

jangan lepaskan pandangan-Mu pada bait-bait puisi itu

izinkan aku memetiknya kembali

untuk kusematkan jejak-Mu dalam sanubariku.

Pontianak 25-03-2023.

Burung Penjak dan Pohon Jarak

Br. B. Sukasta, MTB

Pagi ini pohon jarak di samping pondok kolam sumringah

menikmati semilir angin melambaikan dedaunan pada langit cerah

selamat pagi kekasih setia

mendampingiku dalam sepi malam gulita

aku aman dalam tatapan mata

pohon itu tak resah menggendong beban di pundaknya

sisik naga, palem luar dan lumut menebal di sekujur tubuhnya.

Sepasang prenjak menyambangi

mengelus, berjingkat dan menari

ranting batang jarak meliuk berseri

daunnya merona dicumbu mentari

Mereka bermegah dalam madah:

Hari cerah tanggalkan gundah

Mari bermazmur dalam puji syukur

pada Pencipta

Maha pengasih dan bijaksana

Maha Rahim Pemelihara.

Pontianak, 26-03-2023

Dalam Luka Lambung-Mu

Br. B. Sukasta, MTB

Di bawah kayu palang-Mu

aku buka jubah kebesaranku

topeng dan sumping mahkota

kubuang di kerumunan prajurit pemerkosa

yang menjarah jubah tanpa dosa.

di meja perjamuan-Mu

aku basuh bedak dan gincu

dari wajah dan bibirku

dengan darah dan air

yang mengalir

dari bekas luka tombak di lambung-Mu

di hadapan-Mu

aku telanjangi diriku

aku penggal kepalaku biar aku tidak dirasuki kecantikan dan citra palsu

keindahan semu dan angkara nafsu

aku lepas hati dan jantungku

aku letakkan di bekas luka lambung-Mu

Pontianak, 28-03-2023

Yang Setia Menunggu

Br. B. Sukasta, MTB

Yang setia menungguku adalah pagi

ketika aku terlelap dalam mimpi-mimpi dan nyenyak dengan seribu misteri

tak hendak ia pergi atau lari

membiarkan aku sendiri dalam hening sepi

Ia sabar menantiku

mazmur dan madah puji terpangku

senyum dan bening sorot matanya

memapah bersama alam semesta melantunkan bakti sembah dan pasrah

Bagi Yang Maha Besar

Tuhan Allah.

Pontianak, 29-03-2023